IDXChannel - Sejarah dan profil BUKA menarik untuk kita simak, bagaimana tidak E-Commerce ini sempat besar di Indonesia sebelum akhirnya tenggelam dan bisa dikatakan kalah saing.
Terlepas dari itu, BUKA yang tidak lain merupakan Bukalapak merupakan perusahaan besar. Kebesaran perusahaan tidak lepas dari pendirinya, salah satunya Achmad Zaky. Namun kini saat berita ditulis saham Buka Lapak yang melakukan IPO sejak 2021 nyaris tak pernah mengalami perbaikan, saham mereka merosot dari sekitar 1000 per lembar menjadi hanya 284 per lembarnya.
Lantas bagaimana sejarah dan profil BUKA? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber.
Tentang Bukalapak
PT Bukalapak.com Tbk. merupakan salah satu perusahaan perdagangan elektronik Indonesia. Mulanya perusahaan ini dibentuk oleh pemilik brand shopping lokal melalui grup kepemilikannya yang didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid pada tahun 2010.
Bukalapak awalnya merupakan toko daring yang memungkinkan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk merambah ke dunia maya. Perusahaan tersebut kini telah melakukan ekspansi ke berbagai lini bisnis lain, termasuk membantu meningkatkan penjualan para warung tradisional lewat layanan Mitra Bukalapak. Pada tahun 2017, Bukalapak masuk ke dalam jajaran startup unicorn Indonesia.
Sejarah dan Profil BUKA
Bukalapak didirikan pada tanggal 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos semasa berkuliah di Institut Teknologi Bandung.
Setahun kemudian, mereka mendapatkan tambahan modal dari Batavia Incubator, perusahaan gabungan dari Rebright Partners yang dipimpin oleh Takeshi Ebihara, Japanese Incubator dan Corfina Group). Pada tahun 2012, Bukalapak menerima tambahan investasi dari GREE Ventures yang dipimpin oleh Kuan Hsu. Pada bulan Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures yang merupakan bagian dari pendanaan Seri A.
Pada Februari 2015, Bukalapak mengumumkan pendanaan Seri B dengan masuknya Grup Emtek yang memiliki stasiun televisi SCTV, Indosiar dan O Channel. Emtek masuk ke Bukalapak melalui anak perusahaannya yaitu PT Kreatif Media Karya (KMK Online) dengan nilai Rp439 miliar.