sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Simak Sejarah dan Profil BUKA, E-Commerce yang Sempat Besar di Indonesia

Milenomic editor Mohammad Yan Yusuf
23/09/2022 11:15 WIB
Sejarah dan profil BUKA menarik untuk kita simak, bagaimana tidak E-Commerce ini sempat besar di Indonesia sebelum akhirnya tenggelam dan kalah bersaing.
Simak Sejarah dan Profil BUKA, E-Commerce yang Sempat Besar di Indonesia. (FOTO : MNC Media)
Simak Sejarah dan Profil BUKA, E-Commerce yang Sempat Besar di Indonesia. (FOTO : MNC Media)

Pada Januari 2019, Bukalapak mengumumkan telah mendapat pendanaan dari Asia Growth Fund yang diprakarsai Mirae Asset dan Naver Corp. Meski menolak memberikan keterangan perihal jumlah dana yang diperoleh, namun Mirae Asset mengkonfirmasi nilainya mencapai USD50 juta atau sekitar Rp706 miliar.

Bukalapak sendiri mendapat dana dari Shinhan Financial Group Co Ltd dari Korea Selatan dengan nilai yang tidak disebutkan. Ini merupakan bagian dari pendanaan Seri F yang menggenjot valuasi Bukalapak hingga mencapai USD2,5 miliar atau sekitar Rp35 triliun.

Selain Shinhan GIB, Emtek dan sejumlah investor Bukalapak sebelumnya juga mengikuti pendanaan Seri F. Dalam laporan perusahaan Emtek yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 27 Mei 2019, PT KMK Online memiliki saham 35,17% saham di Bukalapak.

Simak Sejarah dan Profil BUKA, E-Commerce yang Sempat Besar di Indonesia. (FOTO : MNC Media)

Akuisisi dan Investasi

Oktober 2018, Bukalapak mengakuisisi perusahaan ecommerce barang bekas pakai bernama Prelo. Tujuan akuisisi pada perusahaan rintisan yang bermarkas di Bandung tersebut bertujuan memperoleh sumber daya manusia untuk Bukalapak.

Achmad Zaky dan Jokowi

Seperti diketahui Achmad Zaky dan BUKA merupakan kesatuan yang nyaris tak terpisahkan. Terlepas dari itu, ada peran sentral yang mengubah pandangan masyarakat tentang Bukalapak. 

Lewat cuitan di twitternya, Zaky pernah mengkritisi pemerintahan Jokowi mengenai jumlah permodalan. Kejadian itu terjadi pada periode 2019.

"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451 B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24 Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," ketus Zaky kala itu.

Belakangan terungkap bila data itu merupakan data tahun sebelumnya. Imbasnya sejumlah warganet berbondong menyerang Zaky, tidak terkecuali Buka Lapak yang kala itu tengah tinggi pamornya. 

Lewat review di laman aplikasi Android dan IOS, mereka memberikan rating buruk kepada E-Commerce itu, perlahan Buka Lapak mulai kehilangan hati di masyarakat. Sekalipun pada akhirnya Zaky meminta maaf ke Jokowi, namun sentimentil itu tidak mampu menyelamatkan BUKA, upaya IPO dua tahun setelah tidak membuat saham mereka meroket. 

Itulah penjelasan sejarah dan profil BUKA. Semoga informasi ini menambah wawasan Anda.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement