Contoh Cara Menghitung Fee Sekuritas
1. Saat Membeli Saham
Misalnya Anda membeli saham seharga Rp1.000 per saham, sebanyak 10 lot (1 lot = 100 saham), dan sekuritas Anda menetapkan fee beli sebesar 0,15 persen. Adapun cara menghitungnya:
Total saham yang dibeli: 10 lot × 100 = 1.000 per saham
Nilai transaksi: 1.000 per saham × Rp1.000 = Rp1.000.000
Fee beli: 0,15 persen dari Rp1.000.000 = Rp1.500
Total uang yang Anda keluarkan:
Rp1.000.000 + Rp1.500 = Rp1.001.500
2. Saat Menjual Saham
Kemudian Anda menjual saham tersebut di harga Rp1.100 per saham, dan fee jual di sekuritas Anda adalah 0,25 persen (sudah termasuk pajak 0,1 persen).
Nilai penjualan: 1.000 per saham × Rp1.100 = Rp1.100.000
Fee jual: 0,25 persen dari Rp1.100.000 = Rp2.750
Uang bersih yang Anda terima:
Rp1.100.000 - Rp2.750 = Rp1.097.250
3. Menghitung Keuntungan Bersih
- Modal awal (termasuk fee beli): Rp1.001.500
- Hasil jual bersih (setelah fee jual): Rp1.097.250
- Keuntungan bersih: Rp1.097.250 - Rp1.001.500 = Rp95.750
Banyak investor pemula yang hanya menghitung selisih harga beli dan harga jual untuk menentukan untung atau rugi. Padahal, fee sekuritas bisa mempengaruhi hasil akhir dari transaksi tersebut. Kalau Anda tidak menghitung fee dengan benar, bisa-bisa Anda merasa untung padahal sebenarnya rugi, atau sebaliknya.
Memahami cara menghitung fee sekuritas adalah langkah penting dalam menjadi investor yang cerdas. Meskipun biaya ini terlihat kecil, tapi jika dikalikan dengan banyak transaksi, jumlahnya bisa cukup besar dan mempengaruhi keuntungan investasi Anda. Jadi, sebelum beli atau jual saham, pastikan Anda tahu berapa fee-nya dan hitung dengan cermat.
(Shifa Nurhaliza Putri)