"Konsolidasi pendapatan IBST diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan TOWR pada tahun 2024 hingga ke level dua digit," tulis riset tersebut, Selasa (12/11/2024).
Selain itu, penambahan 23.339 km jaringan serat optik di kuartal ketiga turut meningkatkan kontribusi segmen Fiber-to-the-Tower TOWR, yang tumbuh sekitar 3,9 persen dibandingkan kuartal. Saat ini, segmen tersebut telah menjadi kontributor pendapatan terbesar kedua bagi TOWR.
Di sisi lain, rasio utang terhadap ekuitas (DER) TOWR naik menjadi sekitar 2,8 kali setelah proses akuisisi yang didanai oleh utang berjalan.
Namun demikian, rencana penambahan modal melalui skema rights issue senilai Rp4,5 triliun diyakini akan menurunkan rasio utang TOWR menjadi sekitar 2,3 kali.
"Penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia juga diperkirakan akan mengurangi beban bunga yang ditanggung TOWR, sementara akuisisi menara dan jaringan serat optik baru di masa mendatang diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan pendapatan perusahaan," tulis riset tersebut.