2. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)
Emiten media milik Grup Bakrie yg mempunyai kode saham VIVA sudah menjual 39 % saham PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) senilai Rp2,43 triliun. Manajemen VIVA mengungkapkan bahwa penjualan saham itu pada rangkak skema pelunasan semua utang Grup VVA menurut Debt Settlement (DSA) dalam 22 Desember 2020 lalu.
3. PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS)
Emiten dengan kode saham OPMS ini mempunyai neraca kewajiban yang bersih dari utang. Perusahaan yang bergerak dalam usaha besi scrap ini mempunyai liabilitas sederhana, dimana hanya berisi utang usaha, utang lain-lain menurut pihak ke tiga, utang pajak dan imbalan kerja karyawan.
4. PT Metro Realty Tbk (MTSM)
Emiten ini mempunyai kode saham MTSM. Metro Realty berkecimpung dalam sektor properti dan real estate. MTSM miliki 0% rasio utang berbasis bunga dibagi total aset, hal yang sama pula terdapat dalam rasio PNH dibagi menggunakan total pendapatan berjumlah 0%.
5. PT Indoceement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Emiten INTP ini mencatatkan zero debt berdasarkan total liabilitas per 31 Desember 2019 sebanyak Rp4,63 triliun dimana nir terdapat satu pos pun yang menjadi utang berbunga, baik ke perbankan ataupun dalam bentuk surat utang.
Kendanti demikian, cara yang paling sering untuk dinilai sebagus apa kemampuan korporasi pada membayar utang merupakan menggunakan merinci utang dan membandingkannya menggunakan ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER). Posisi DER suatu perusahaan yang baik, ditandai menggunakan DER yg berada pada bawah 100%. Artnya kemampuan korporasi buat membayar utang-utangnya semakin kuat. (SNP)