Selama sembilan bulan pertama 2022, PORT masih mengandalkan jasa stevedoring sebagai tulang punggung pemasukan yang mencapai Rp511,41 miliar. Adapun jasa storage yard membukukan pendapatan senilai Rp254,06 miliar.
PORT juga tampak mengamankan pendapatan dari penjualan peralatan pelabuhan sebesar Rp92,11 miliar, hingga servis pemeliharaan Rp35,93 miliar, sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI).
Di satu sisi, kinerja di triwulan ketiga ini juga menunjukkan ada penurunan rugi yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp19,03 miliar, dari periode sama tahun lalu di level Rp44,36 miliar. Adapun PORT mencetak laba komprehensif periode berjalan senilai Rp14,63 miliar.
Sehingga, rugi per saham dasar PORT juga ikut terpangkas menjadi Rp6,76 dari semula Rp15,77.
(DES)