"Pasar terus membeli saham. Bahkan ketika Nikkei jatuh setelah Takaichi terpilih, penurunan tersebut tidak berlangsung lama karena investor yang tidak mampu mengejar reli terbaru justru membeli saham saat harga turun," tambahnya.
Produsen peralatan pengujian chip, Advantest (6857.T), melonjak 5,15 persen, memberikan dorongan terbesar bagi Nikkei pada Senin, sementara pemilik merek Uniqlo, Fast Retailing (9983.T), naik 2,73 persen.
Indeks ini menembus angka 45.000 pada 16 September 2025 lalu dan telah melewati kenaikan berturut-turut dengan cepat. Hal ini menandai perubahan dramatis bagi pasar yang telah lama terpuruk, yang membuat Nikkei membutuhkan waktu 34 tahun untuk akhirnya pulih ke puncak gelembung ekonomi pada Februari 2024.
Indeks ini naik ke ambang 50.000 Selasa lalu, ketika Takaichi lolos pemungutan suara parlemen untuk menjadi perdana menteri. Nikkei mengakhiri pekan ini dengan kenaikan 3,6 persen karena Takaichi menjanjikan kebijakan belanja proaktif, dengan paket stimulus ekonomi yang diperkirakan akan melebihi 13,9 triliun yen (USD92,2 miliar).
"Paket fiskal cenderung disambut baik oleh pasar, terlepas dari dampak aktualnya terhadap perekonomian secara keseluruhan," kata Kepala Akonom Jepang di Oxford Economics. Norihiro Yamaguchi.