Sumber Reuters lainnya menyebut, pertemuan itu juga dihadiri perwakilan dari Mercedes-Benz, Stellantis, BMW, dan Renault. Juru Bicara Mercedes-Benz menyatakan, perusahaan memilih sikap mendukung perdagangan bebas yang didasarkan pada aturan Organisasi Perdagangan Internasional (WTO).
"Dengan globalisasi dan saling ketergantungan ekonomi antar negara, cara utama untuk mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian adalah dialog dan kerja sama yang konstruktif. Kami berharap kepada para politisi untuk melanjutkan dialog ini," katanya.
Lembaga think-thank yang berafiliasi dengan otoritas di China sebelumnya juga mengusulkan Beijing untuk menaikkan tarif impor kendaraan sedan dan sport bensin dari 15 persen menjadi 25 persen.
Beberapa pejabat di China juga memberikan sinyal soal kemungkinan aksi balas dendam kepada Uni Eropa lewat berbagai pernyataan resminya.
Tak hanya kendaraan, beberapa komoditas seperti daging babi dan susu dari Eropa juga kemungkinan bakal diinvestigasi soal dugaan praktik dumping.
(RFI)