Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada lanjutan sesi II, Rabu (25/1), saham MDKA memimpin naiknya saham emiten-emiten tambang, dengan kenaikan mencapai 15,78 persen secara YTD.
Menyusul MDKA, saham ANTM juga melesat hingga 14,36 persen sepanjang tahun 2023.
Melesatnya duo emiten emas tersebut terjadi seiring terkereknya harga komoditas belakangan ini. Adapun, Tradingeconomics per Rabu (25/1) mencatat, harga emas telah melambung hingga 7,38 persen selama sebulan belakangan ke level USD1.928,12/troy ons.
Menyusul kedua emiten tersebut, saham HRUM dan ADMR juga menguat sepanjang 2023, masing-masing sebesar 6,48 persen dan 3,24 persen.
Terakhir, melansir data BEI pada lanjutan sesi II, Rabu (25/1), saham INCO juga terapresiasi sebesar 2,46 persen secara YTD. (Lihat grafik di bawah ini.)
Adapun, kedepannya, emiten-emiten tersebut bakal memiliki prospek cerah seiring dengan potensi menarik dari dibukanya kembali keran perekonomian China.
Hal ini disebutkan Nomura dalam laporannya yang yakin bahwa pasar tambang di Indonesia terutama besi dan baja kemungkinan akan tetap bertumbuh didukung oleh relokasi dari China.
“Kami percaya langkah-langkah pemerintah China untuk menjaga stabilitas ekonominya setidaknya harus menghidupkan kembali industri logam mereka,” tulis Nomura dalam risetnya.
Sedangkan, sejumlah sentimen negatif tetap perlu diwaspadai investor, sepeti perlambatan pasar properti China yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi kedepannya.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.