IDXChannel - Harga minyak stabil pada Jumat (16/6/2023) setelah mencatat lonjakan tertinggi dalam enam minggu sehari sebelumnya.
Dilansir dari Bloomberg, lonjakan harga minyak karena melemahnya dolar dan ekspektasi terkait stimulus di China mengalahkan kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Harga West Texas Intermediate (WTI) bertahan di atas USD70 per barel setelah melonjak 3,4% di sesi sebelumnya.
China melonggarkan kebijakan moneter minggu ini untuk mendongkrak pemulihan ekonominya yang melambat. Beijing juga mengeluarkan kuota impor minyak mentah yang besar di awal minggu.
Selain itu, dolar berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak Januari. Hal ini membuat minyak lebih murah bagi sebagian besar pembeli.
“Sementara data aktivitas China secara keseluruhan mengecewakan, throughput minyak mentah China di bulan Mei melonjak,” kata Charu Chanana, ahli strategi pasar untuk Saxo Capital Markets Pte di Singapura.
“Harapan stimulus juga terus mendukung sentimen,” katanya.
Federal Reserve memperthankan biaya pinjaman pada Rabu, tetapi suku bunga disinyalir masih akan dinaikkan di masa mendatang karena inflasi yang terus-menerus dan pasar tenaga kerja yang kokoh.
Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga utamanya pada Kamis dan mengisyaratkan kenaikan lanjutan bulan depan. (WHY)