Untuk biaya, CMRY mencatatkan beban pokok penjualan Rp4,92 triliun pada 2024, naik sekitar 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penyumbang terbesar beban ini berasal dari penggunaan bahan baku dan kemasan yang mencapai 77 persen dari total beban pokok penjualan.
Dengan demikian, laba bruto perseroan naik 26 persen menjadi Rp4,08 triliun. Setelah dikurangi beban usaha, beban keuangan, dan pajak, maka laba bersih CMRY mencapai Rp1,52 triliun.
Kinerja positif perseroan disebabkan oleh aktivitas operasional yang tercermin dari arus kas (cashflow) dari aktivitas operasi sebesar Rp1,73 triliun, 21 persen dari 2023 sebesar Rp1,42 triliun.
Untuk laporan neraca, CMRY mencatat posisi kas dan setara kas per akhir Desember 2024 Rp1,28 triliun, turun Rp900 miliar. Namun, perseroan mencatat kenaikan investasi surat berharga hingga Rp1,7 triliun.
CMRY juga mencatat kenaikan aset hingga 16 persen menjadi Rp8,19 triliun per akhir 2024. Kenaikan terutama berasal dari lonjakan pada aset investasi surat berharga.