IDXChannel – Saham milik Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) kembali menyentuh auto reject atas (ARA) 25 persen pada Kamis (9/3) setelah dua hari resmi melantai di bursa.
Akan tetapi, dua saham lainnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatatkan kinerja yang kurang moncer.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/3) pukul 12.13 WIB menyebutkan, saham CUAN melambung hingga 24,82 persen menjadi Rp342/saham.
Sebelumnya, saham CUAN menembus ARA saat melantai pertama di bursa, pada Rabu (8/3). Di periode tersebut, saham CUAN ditutup melesat hingga 24,55 persen ke level Rp274/saham.
Asal tahu saja, CUAN merupakan perusahaan milik Prajogo Pangestu yang kegiatan usahanya meliputi pertambangan dan energi.
Dalam aksi initial public offering (IPO) tersebut, emiten ini menetapkan harga IPO sebesar Rp220/saham.
Sedangkan, pengendalinya, Prajogo Pangestu menduduki peringkat ke-7 orang terkaya di Indonesia pada 2022.
Menurut Forbes per Rabu (8/3), saat ini kekayaan taipan ini mencapai USD5 miliar atau setara dengan Rp75,7 triliun dengan asumsi kurs sebesar Rp15.194/USD.
Selain mengendalikan CUAN, Prajogo Pangestu juga mengendalikan dua perusahaan lainnya yang tercatat di bursa, yakni BRPT dan TPIA.
BRPT merupakan perusahaan milik Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang petrokimia, energi panas bumi, dan pembangkit listrik.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 31 Januari 2023, kepemilikan crazy rich tersebut di saham BRPT mencapai 71,51 persen.
Sementara, taipan ini juga mengendalikan saham TPIA dengan kepemilikan saham sebesar 34,63 persen.
Sebagai informasi, TPIA merupakan salah satu perusahaan milik Prajogo Pangestu yang kegiatan usahanya meliputi pengolahan petrokimia. Adapun, produk utama dari TPIA meliputi olefins yang terdiri dari ethylene, propylene, hingga pyrolysis gasoline.
Kendati saham CUAN mencatatkan kinerja moncer setelah melantai di bursa, kinerja saham milik Prajogo Pangestu, yakni TPIA justru terkontraksi sepanjang tahun 2023.
Menurut data BEI pada penutupan sesi I, Kamis (9/3), saham TPIA terkoreksi hingga 14,01 persen secara year to date (YTD). (Lihat grafik di bawah ini.)
Namun demikian, saham petrokimia milik taipan tersebut, BRPT masih mencatatkan kinerja saham yang bertumbuh sepanjang 2023.
Melansir data BEI pada periode yang sama, saham BRPT naik hingga 5,30 persen secara YTD.
Periset: Melati Kristina
(ADF)