
Sembilan dari 10 negara dengan total pinjaman terbesar dari China berasal dari kawasan Afrika Sub Sahara. Sebagian besar negara tersebut merupakan negara termiskin di dunia, seperti Sudan, Niger, Mozambik, Chad, dan Republik Demokratik Kongo. Satu-satunya negara non-Afrika yang masuk dalam daftar adalah Bolivia, yang merupakan salah satu negara termiskin di Amerika Selatan.
Ghana dan Guinea menjadi dua negara dengan total pinjaman dari China terbesar dengan total pinjaman masing-masing USD31,1 miliar dan USD21,9 miliar.
Salah satu negara termiskin di Amerika Selatan, Bolvia, memiliki utang mencapai USD4,1 miliar atau setara dengan Rp63,5 triliun (kurs Rp15.500 per dolar).
Menurut Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan AS-Cina, 60 persen negara pengutang China mengalami kesulitan keuangan pada 2022, jumlah ini naik dari 5 persen pada 2010.
Para kritikus menyebut hal ini sebagai “diplomasi jebakan utang,” di mana China sengaja memberikan pinjaman kepada negara-negara yang mereka tahu tidak mampu membayar, dengan harapan mendapatkan pengaruh politik.