"Ini menunjukkan prospek pertumbuhan pendapatan Perseroan yang relatif kuat," ujar Yoga.
Selain itu, PTRO juga telah mengakuisisi aset pertambangan batu bara di Kalimantan Timur dengan cadangan hampir mencapai 50 juta ton.
Produksi pada 2023 tercatat mencapai 0,3 juta ton, dengan rencana peningkatan menjadi lima juta ton per tahun, dalam tiga sampai empat tahun ke depan.
"Ekspansi ini diharapkan menghasilkan pendapatan sebesar USD250 juta pada 2028, menyumbang 22 persen dari total pendapatan," ujar Yoga.
Sedangkan Faktor kedua yang mendukung pemulihan PTRO, dikatakan Yoga, adalah masuknya pemegang saham baru yang membawa peluang substansial.
"Aset pertambangan yang belum tergarap dari CUAN dan PT Singaraja Putra Tbk (SINI), termasuk batu bara, emas, dan silika, dapat menyebabkan pertumbuhan bisnis dan pendapatan tambahan," ujar Yoga.