sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dari Rugi, Emiten CPO Lo Kheng Hong (ANJT) Kini Cetak Laba Rp80,11 Miliar

Market news editor Anggie Ariesta
01/05/2025 01:04 WIB
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) meraih laba bersih sebesar USD4,9 juta (Rp80,11 miliar) pada kuartal I-2025.
Dari Rugi, Emiten CPO Lo Kheng Hong (ANJT) Kini Cetak Laba Rp80,11 Miliar (foto inews media group)
Dari Rugi, Emiten CPO Lo Kheng Hong (ANJT) Kini Cetak Laba Rp80,11 Miliar (foto inews media group)

IDXChannel - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) meraih laba bersih sebesar USD4,9 juta (Rp80,11 miliar) pada kuartal I-2025. Angka ini naik signifikan 251,9 persen dibandingkan realisasi rugi bersih sebesar USD3,2 juta (Rp50,51 miliar) pada kuartal I-2024.

Peningkatan laba bersih ini terutama didorong oleh volume penjualan dan harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) produk minyak sawit yang lebih tinggi, penurunan biaya pemeliharaan di perkebunan yang telah menghasilkan, serta efisiensi biaya pengolahan di pabrik kelapa sawit perseroan. 

Selain itu, biaya pengolahan tepung sagu juga menurun dari USD0,6 juta menjadi USD0,3 juta pada tiga bulan pertama ini.

Alhasil, rasio margin laba bersih (net profit margin atau NPM) ANJT meningkat tajam sebesar 217,2 persen dari negatif 6,6 persen pada kuartal I-2024 menjadi 7,7 persen di periode yang sama 2025. 

Perseroan juga membukukan EBITDA sebesar USD18,5 juta pada kuartal I-2025, meningkat signifikan sebesar 104,8 persen dari sebelumnya USD9 juta. Margin EBITDA ANJT meningkat dari 18,4 persen menjadi 29,1 persen.

Direktur Keuangan ANJT Nopri Pitoy mengatakan, peningkatan kinerja pada kuartal I ini merupakan hasil dari berbagai program peningkatan yang diimplementasikan perusahaan sejak tahun lalu, termasuk penyesuaian dosis pupuk, yang mulai menunjukkan hasil positif. 

Dia optimistis terhadap peningkatan produksi yang lebih tinggi pada tahun ini, didukung oleh kondisi cuaca yang baik.

"Sejalan dengan peningkatan produksi, ANJT menjual 60.057 metrik ton (mt) CPO pada kuartal I-2025, meningkat 7,5 persen dari 55.857 mt pada periode yang sama tahun lalu," kata Nopri dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

ANJT mencatatkan peningkatan pendapatan konsolidasian sebesar 29,6 persen, mencapai USD63,4 juta (Rp1,04 triliun) pada tiga bulan pertama 2025, dibandingkan USD48,9 juta (Rp765,8 miliar) pada periode yang sama tahun 2024. 

Peningkatan ini didorong oleh volume penjualan dan harga jual rata-rata CPO dan Palm Kernel (PK) yang lebih tinggi.

Berdasarkan segmen bisnis, Kelapa Sawit menjadi kontributor utama dengan pendapatan sebesar USD61,7 juta atau 97,4 persen dari total pendapatan konsolidasi. 

Segmen Sayuran juga menunjukkan kinerja yang solid dengan peningkatan pendapatan sebesar 55,3 persen dari USD0,7 juta menjadi USD1,1 juta, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan ASP edamame beku, segar, dan mukimame. 

Untuk segmen Sagu menyumbang USD0,4 juta terhadap pendapatan konsolidasi, meningkat 21,9 persen dari USD0,3 juta pada periode yang sama tahun lalu, terutama karena volume penjualan yang lebih tinggi.

Nopri menjelaskan, peningkatan laba bersih ini mencerminkan ketangguhan model bisnis perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar melalui strategi harga yang adaptif dan pengelolaan biaya yang efisien.

“Peningkatan laba bersih terutama didorong oleh volume penjualan dan harga jual produk minyak sawit yang lebih tinggi, penurunan biaya pemeliharaan di perkebunan yang sudah menghasilkan, serta penurunan biaya pengolahan di pabrik minyak sawit kami,” kata Nopri.

Harga jual rata-rata (ASP) CPO ANJT mengalami peningkatan menjadi USD881 per mt, lebih tinggi 16,4 persen dibandingkan USD757 per mt pada periode yang sama tahun sebelumnya, meskipun harga komoditas sempat terpengaruh oleh ketegangan perdagangan AS-China.

Hingga akhir Maret 2025, ANJT memproduksi 187.471 mt Tandan Buah Segar (TBS), meningkat 8,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 173.226 mt. 

Peningkatan produksi TBS ini sejalan dengan peningkatan hasil TBS per hektare sebesar 10,8 persen, dari 4 mt per hektare di tiga bulan pertama 2024 menjadi 4,4 mt per hektar pada kuartal I-2025. 

Pembelian TBS dari petani swadaya juga meningkat 7,9 persen menjadi 109.256 mt dibandingkan 101.503 mt pada periode yang sama tahun lalu, mencerminkan peningkatan pasokan dari petani mitra.

Secara keseluruhan, perseroan mampu mengolah sebesar 295.188 mt TBS dan menghasilkan 60.764 mt minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), meningkat 7,4 persen dibandingkan dengan produksi CPO pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 56.601 mt.

Untuk diketahui, saham ANJT menjadi salah satu koleksi investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH).

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement