Sementara di kuartal II 2021, KAYU mengalami penurunan kuantitas dan volume pengapalan. Akan tetapi, KAYU masih mampu membukukan keuntungan. Asal tau saja, total pengapalan selama kuartal II 2021 sebanyak 16 kontainer, dengan total volume 325,11 meter kubik. Adapun akumulasi penjualan bersih pada kuartal II 2021 ini mencapai total Rp 4,32 miliar dan masih dapat mencatatkan akumulasi laba bersih sebesar total Rp 378 juta.
Di kuartal III, seiring terjadinya puncak penyebaran Covid-19, produksi KAYU terdampak. Terjadi perlambatan dan pengurangan kapasitas produksi di workshop Darmi Bersaudara. Pada akhirnya, penjualannya pun turut terimbas.
Tercatat, penjualan akumulatif KAYU tercatat Rp 4,32 miliar, stagnan dibandingkan posisi kuartal II 2021. Sementara untuk pos laba berjalannya, terlihat tergerus karena terus menanggung beban biaya-biaya berjalan. Adapun laba bersih akumulasi per kuartal III 2021 sebesar Rp 146,9 Juta.
Sementara untuk kuartal IV 2021, kinerjanya masih dalam proses perhitungan. Yang jelas, sepanjang tahun 2021, KAYU terus berupaya menemukan solusi terhadap permasalahan dampak pandemi, kelangkaan dan fluktuasi harga freight dan sewa kontainer yang masih belum kembali normal.
Solusi ini terus diupayakan di tahun 2022. Salah satunya dengan rencana perusahaan mengambil alih usaha ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) di Surabaya. Diharapkan, langkah strategis ini dapat menjadi solusi mengatasi kelangkaan kontainer dan menjaga stabilisasi harga sewa freight.