Ian menyebut, perseroan akan mendorong bisnis kesehatan konsumen dengan mendekatkan produk kepada konsumen. Selain itu, portofolio produk juga akan diperluas sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berubah.
Pada tahun lalu, bisnis obat resep perseroan tumbuh 11 persen, jauh di atas pertumbuhan pasar 4 persen. Sementara bisnis consumer health sedikit menurun 1 persen meski pangsa pasarnya naik, lebih baik dibandingkan kondisi pasar yang negatif 7 persen.
Secara kinerja keuangan, penjualan dan laba bersih DVLA turun tipis masing-masing menjadi Rp1,9 triliun dan Rp146 miliar. Selain turunnya penjualan, peningkatan biaya bahan baku dan produksi juga ikut menekan kinerja bottom line.
(RFI)