sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Debut Perdana, Investor Malah ‘Buang’ Saham Pertamina Geothermal (PGEO)

Market news editor Aldo Fernando - Riset
24/02/2023 11:16 WIB
Harga saham emiten panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) anjlok hingga hampir 7% pada debut perdana, Jumat (24/2/2023).
Debut Perdana, Investor Malah ‘Buang’ Saham Pertamina Geothermal (PGEO). (Foto: IDXChannel/Yulistyo Pratomo)
Debut Perdana, Investor Malah ‘Buang’ Saham Pertamina Geothermal (PGEO). (Foto: IDXChannel/Yulistyo Pratomo)

IDXChannel – Harga saham emiten panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) anjlok hingga hampir 7% pada debut perdana, Jumat (24/2/2023). PGEO mengikuti jejak PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING) yang anjlok hingga batas terdalam di hari pertama manggung.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.02 WIB, saham PGEO merosot 6,29 persen ke Rp820/saham. Bahkan, saham ini juga beberapa kali nyari menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dengan ambles 6,86 persen pagi tadi.

Ada sebanyak 435,93 juta saham emiten anak usaha PT Pertamina tersebut yang diperdagangkan pagi ini dengan nilai transaksi Rp362,92 miliar.

Sebelumnya, pada saat melantai pada 16 Februari lalu, KING langsung kena ARB khusus papan akselerasi 10%. Pada dua hari setelahnya, saham ini juga terkena ARB sebelum rebound dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 10% selama 21, 22, dan 23 Februari.

Dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, PGEO melepas sebanyak 10,35 miliar saham atau 25% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan harga penawaran yang ditetapkan, PGEO berpotensi mengantongi dana IPO Rp9,05 triliun.

Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sebesar 85% dana hasil IPO untuk pengembangan usaha hingga 2025 mendatang. Secara rinci, sebesar 55% akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional perseroan saat ini, yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan eksisting perseroan. 

Selanjutnya, sebesar 33% akan digunakan untuk capex atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional perseroan saat ini, yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi cogeneration technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru. 

Kemudian, sekitar 12% akan digunakan oleh perseroan untuk capex atau investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation and maintenance excellence.

Sementara itu, sebesar 15% atau sebanyak-banyaknya USD100 juta dari dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran sebagian facilities agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai facility agent. 

"Sebagai perusahaan terbuka, kami akan terus menjalankan tata kelola yang baik, sesuai regulasi yang berlaku untuk terus meningkatkan kinerja dan peluang dalam mendukung sektor energi baru terbarukan, utamanya yang berbasis panas bumi," kata Direktur Utama PGEO, dalam Seremoni Pencatatan Perdana saham PGEO di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2/2023). (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement