IDXChannel – Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada pekan ini diproyeksi positif. Salah satu indikatornya berasal dari global yaitu penurunan yield US Treasury (UST) pada perdagangan Jumat (5/7/2024).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 11bp dari hari sebelumnya menjadi 4,22 persen, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 8bp menjadi 4,28 persen. Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di 74bp.
Secara week-over-week, yield curve UST 10-tahun turun sebesar 8bp, sedangkan CDS 5-tahun Indonesia turun 4bp. Sementara itu, yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) bertahan di level yang sama dengan akhir minggu sebelumnya, di 7,07 persen.
Selain itu, Rupiah turut menguat sebesar 0,59 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
Dengan mempertimbangkan kondisi pasar tersebut, Tim Riset Fixed Income BNI Sekuritas melihat potensi peningkatan demand terhadap instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Rupiah. “Untuk periode 8-12 Juli 2024, kami memperkirakan yield curve SUN 10-tahun akan bergerak di kisaran 6,86-7,14 persen,” tulisnya dalam riset, Senin (8/7/2024).
Berdasarkan valuasi yield curve, Tim Riset Fixed Income BNI Sekuritas memperkirakan obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0071, FR0101, FR0078, FR0052, FR0082, FR0087, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0100, FR0068.
Adapun pada perdagangan pekan lalu, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 2 basis poin menjadi 6,91 persen, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 3 bp menjadi 7,03 persen.
Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 2 basis poin ke level 7,07 persen.