Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp11,5 triliun pada Jumat pekan lalu, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp14,0 triliun.
FR0101 dan FR0100 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing-masing sebesar Rp2,9 triliun dan Rp2,8 triliun. Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright traded tercatat sebesar Rp2,7 triliun.
Di sisi lain, Laporan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan beli neto oleh investor asing sebesar Rp8,34 triliun berdasarkan data transaksi tanggal 1-4 Juli 2024.
Beli neto tersebut terdiri dari jual neto sebesar Rp1,89 triliun di pasar SBN, beli neto sebesar Rp2,08 triliun di pasar saham, dan beli neto sebesar Rp8,15 triliun di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Laporan tersebut juga menunjukkan berdasarkan data setelmen year-to-date per 4 Juli 2024, nonresiden telah mencatatkan jual neto Rp32,58 triliun di pasar SBN, jual neto Rp9,06 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp139,79 triliun di SRBI.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,32 persen dari level Rp16.330 per usd di hari Kamis menjadi Rp16.278 per usd.
(FRI)