“Keberhasilan merger ini menunjukkan bagaimana sinergi yang tepat mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, konsumen, dan perekonomian secara keseluruhan. Dalam sektor yang kompetitif, merger dan akuisisi menjadi strategi ampuh untuk mempertahankan eksistensi di tengah tekanan persaingan yang ketat,” kata Rizal.
Saat ini, sambungnya, pasca-pandemi, aktivitas merger dan akuisisi kembali meningkat. Fokus perusahaan tidak lagi sekadar bertahan, tetapi juga berkembang melalui konsolidasi strategis.
“Teknologi dan inovasi menjadi faktor pendorong utama, berbeda dengan pandemi ketika perusahaan lebih fokus pada efisiensi biaya dan adaptasi mendadak terhadap krisis,” ujar Rizal yang juga Head of Center INDEF itu.
(Fiki Ariyanti)