Pertumbuhan ini dinilai masih tertekan oleh penurunan bisnis legacy yang lebih cepat dari perkiraan serta ketatnya persaingan di segmen fixed broadband.
Meski demikian, TLKM telah menyiapkan sejumlah langkah untuk memperkuat profitabilitas jangka panjang.
Aksi tersebut mencakup spin-off Infranexia, dengan perjanjian pengalihan aset serat optik wholesale senilai Rp35,8 triliun, pencarian investor strategis global untuk bisnis pusat data (data center), serta penyederhanaan jumlah anak usaha hingga dua pertiga, dari 61 menjadi sekitar 19-20 entitas.
Di posisi kedua, pemain besar sektor otomotif hingga pertambangan PT Astra International Tbk (ASII) membukukan net buy asing Rp5,87 triliun. Saham konglomerasi ini juga mencatatkan kenaikan harga yang solid, yakni 46,28 persen YtD menjadi Rp6.600 per unit.
Prospek ASII dinilai tetap solid, ditopang kemampuan perseroan dalam menghasilkan arus kas bebas (free cash flow) yang konsisten.