DBS Group Research menilai, fondasi keuangan yang kuat tersebut memberi ruang bagi Astra untuk terus meningkatkan imbal hasil kepada pemegang saham.
Dalam riset terbarunya, dikutip Dow Jones Newswires, pada 2 Desember 2025, DBS Group Research menyoroti langkah Astra meluncurkan program pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp2 triliun.
Kebijakan ini dinilai menegaskan komitmen manajemen dalam memperkuat nilai bagi pemegang saham. Dengan belanja modal yang relatif stabil, DBS melihat Astra memiliki ruang yang cukup untuk menaikkan rasio pembayaran dividen ke kisaran 55-60 persen.
DBS memproyeksikan Astra mampu membukukan free cash flow yield sebesar 13-17 persen sepanjang 2025-2027, yang diperkirakan menjadi pendorong utama valuasi saham.
Selain itu, DBS juga melihat adanya peluang divestasi aset non-inti, khususnya bisnis perkebunan kelapa sawit.