“Kinerja operasional kelapa sawit perseroan terbantu oleh membaiknya OER dari 22,62 persen pada semester I tahun lalu menjadi 24,05 persen di tahun ini,” kata Andrianto dalam keterangan resminya, Selasa (30/7/2024).
Sementara itu, penurunan produksi CPO DSNG utamanya dipicu oleh berkurangnya pembelian buah dari pihak eksternal, karena terbatasnya ketersediaan TBS eksternal dengan harga yang masih memberikan marjin proses olah.
Dari segmen usaha lainnya, produk kayu menyumbang sekitar Rp558 miliar atau kontribusi sebesar 12 persen terhadap pendapatan total, mengalami kenaikan 11 persen dibandingkan semester I-2023, seiring dengan kenaikan volume penjualan produk panel hingga 25 persen secara tahunan.
Namun, kondisi pasar internasional untuk produk kayu hingga saat ini masih belum pulih ke level yang diharapkan. Hal ini terlihat pada produk panel yang mengalami pelemahan harga jual dibandingkan tahun lalu, sementara harga rata-rata produk lantai kayu naik tipis karena perbedaan komposisi produk yang dijual.