Dua mesin penggerak ekonomi, pemerintah dan swasta, harus berfungsi bersama.
Meski tantangan global seperti geopolitik dan ketidakpastian ekonomi terus membayangi, Namun pentingnya menjaga momentum domestik, apalagi kontribusinya terhadap ekonomi mencapai 80 persen.
"Program seperti Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih sangat baik untuk menjaga stabilitas, tapi jangan abaikan sektor swasta," kata Ibrahim.
Selain itu, pemerintah terus mendorong perbankan lebih agresif menyalurkan pembiayaan ke dunia usaha untuk menghidupkan sisi konsumsi dan investasi. Apalagi bank Indonesia terus menurunkan suku bunga acuan, sehingga para kreditur kembali ramai mendapatkan pinjaman dari perbankan.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.280 - Rp16.330 per USD.
(NIA DEVIYANA)