BI menyatakan akan terus memperkuat sinergi antara stimulus fiskal oleh pemerintah dengan stimulus makroprudensial oleh BI.
Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi dapat didorong agar tetap berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan. BI juga terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk memitigasi dampak risiko tingginya ketidakpastian global.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi masih akan melemah melemah di rentang Rp16.140 - Rp16.200 per USD.
(NIA)