sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Didukung Danantara, Krakatau Steel (KRAS) Optimistis Raih Laba Bersih pada 2025

Market news editor Rahmat Fiansyah
26/11/2025 06:54 WIB
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menegaskan komitmennya untuk mempercepat transformasi bisnis demi mengembalikan profitabilitas perseroan.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menegaskan komitmennya untuk mengembalikan profitabilitas perseroan. (Foto: iNews Media Group)
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menegaskan komitmennya untuk mengembalikan profitabilitas perseroan. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menegaskan komitmennya untuk mempercepat transformasi bisnis demi mengembalikan profitabilitas perseroan. Hal ini seiring dukungan finansial Danantara kepada BUMN baja tersebut.

Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan menyebut perusahaan telah berada pada jalur pemulihan setelah mampu membukukan laba sebesar Rp401 miliar hingga kuartal III-2025. 

“Tujuannya agar perusahaan tidak hanya keluar dari tekanan finansial, tetapi tumbuh sebagai entitas yang kompetitif dan berkelanjutan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (25/11/2025).

Akbar menjelaskan bahwa perbaikan kinerja didorong peningkatan efisiensi produksi, optimalisasi rantai pasok, penguatan tata kelola, serta restrukturisasi menyeluruh. Sejalan dengan langkah tersebut, dukungan Danantara menjadi katalis penting bagi stabilitas bahan baku, peningkatan utilisasi fasilitas, hingga percepatan siklus produksi yang memperkuat daya saing harga dan pengiriman kepada pelanggan.

Dia juga mengapresiasi sejumlah kreditur yang menyetujui program Penyelesaian Kewajiban Dipercepat dengan Keringanan (haircut). Tahap pertama telah dilakukan pada September 2025 dengan empat bank swasta. Dari total kewajiban USD200 juta, perseroan membayar USD35 juta sehingga menerima diskon sekitar 82,5 persen dan mencatat laba haircut USD157 juta.

Secara keseluruhan, transaksi haircut tersebut akan menghasilkan laba sekitar USD295 juta sekaligus menurunkan kewajiban pokok restrukturisasi hingga 20 persen atau setara USD290 juta. Selain itu, perseroan memperoleh penghematan biaya bunga sekitar USD3,5 juta per tahun.

Dia menegaskan bahwa struktur permodalan yang semakin sehat membuka ruang lebih besar untuk mendukung peningkatan produktivitas dan memperkuat posisi perseroan dalam rantai pasok baja nasional. Kondisi tersebut menjadi landasan kuat bagi perusahaan untuk menutup 2025 dengan kinerja positif.

Sementara itu, Danantara menilai Krakatau Steel sebagai industri strategis nasional yang harus segera dipulihkan mengingat proyeksi kebutuhan baja domestik dan regional terus meningkat. Managing Director Business-3 Danantara Asset Management, Febriany Eddy menegaskan pentingnya revitalisasi BUMN baja agar dapat mengikuti pertumbuhan sektor konstruksi, transportasi, dan manufaktur. 

“Pertumbuhan industri baja selalu selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, melihat industri baja tidak bisa hanya dari kondisi hari ini,” katanya.

Menurut Danantara, industri baja merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan efisiensi berkelanjutan. 

“Investasinya bersifat jangka panjang 10 sampai 15 tahun ke depan. You invest for tomorrow, not today. Tetapi hari ini industrinya tetap harus efisien dan efektif,” ujarnya.

Dukungan Danantara terhadap Krakatau Steel juga memiliki relevansi strategis dengan agenda pembangunan nasional dalam kerangka Asta Cita Presiden RI, yang menekankan penguatan kemandirian industri, percepatan hilirisasi manufaktur, serta kedaulatan rantai pasok baja untuk kebutuhan infrastruktur dan pertahanan.

Dengan seluruh langkah pembenahan dan dukungan strategis tersebut, Krakatau Steel optimistis memasuki 2025 dalam posisi yang lebih kuat dan mampu mencetak laba secara berkelanjutan.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement