Selain bergerak di bidang perkebunan sawit, ANJT turut menjalankan agribisnis lainnya seperti kacang edamame dan sagu, hingga mengelola biogas yang merupakan sumber energi baru dan terbarukan (EBT).
Tercatat, segmen kelapa sawit berkontribusi sebesar 98,60 persen tehadap pendapatan perusahaan di 2022.
Sedangkan, volume penjualan crude palm oil (CPO) meningkat hingga 2,60 persen secara tahunan menjadi 275,32 ribu ton, diikuti oleh peningkatan tandan buah segar (TBS) sebesar 8,40 persen menjadi 1,38 juta ton pada 2022.
Meski demikian, di kuartal I-2023, pendapatan bersih ANJT malah terkoreksi hingga 32,65 persen bahkan menanggung rugi bersih pada periode ini.
Menurut laporan keuangan emiten, pendapatan bersih ANJT merosot dari USD50,88 juta atau Rp1,14 triliun di kuartal I-2022 menjadi USD75,55 juta atau Rp766,30 miliar di kuartal I-2023 dengan asumsi kurs Rp15.062/USD.