IDXChannel - Dinamika politik dalam sepekan terakhir menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 direspons bursa saham Indonesia.
Meskipun sentimen global lebih cenderung memberikan pengaruh yang lebih besar, namun tidak dapat dipungkiri saham-saham yang terafiliasi dengan Bacapres dan Bacawapres ikut terdampak.
Dikutip dari Bulletin IDX 2nd Session Closing Market, Senin (23/10/2023), di tengah sentimen negatif global, tahapan Pemilu 2024 tampaknya juga menjadi salah satu fokus dari investor.
Beragam dinamika di panggung politik memengaruhi ekspektasi dan perilaku pasar. Meski begitu, politik bukan menjadi satu-satunya variabel yang membuat fluktuasi bursa saham.
Terbaru, pada Minggu (22/10/2023) malam kemarin, salah satu ketua partai politik mengumumkan bakal calon Wakil Presiden atau Bacawapresnya.
Menyusul informasi tersebut, di perdagangan sesi I Senin (23/10/2023) IHSG ditutup di zona merah, melemah di 1,26% di level 6.762. Sudah meninggalkan level psikologis 6.800an dan semakin menjauhi level 7.000.
Terkait dengan koreksi dalam ini, Pengamat Pasar Modal Hans Kwee mengatakan, faktor politik bukan satu-satunya variabel yang memengaruhi fluktuasi bursa saham. Namun, perang Hamas-Israel, kenaikan harga minyak, inflasi tinggi, dan potensi suku bunga tinggi The Fed masih dominan.
Sementara itu, meskipun politik bukan menjadi satu-satunya variabel yang menyebabkan fluktuasi bursa saham, pergerakan saham-saham yang terafiliasi dengan Bacapres dan Bacawapres mengalami fluktuasi yang cukup tinggi.
Salah satunya, saham yang terafiliasi dengan Erick Thohir, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) anjlok atau auto reject bawah (ARB) setelah naik kencang sebelumnya.
Sementara saham terafiliasi Gibran, PT Panca Mitra Multi Perdana Tbk (PMMP) menyentuh auto reject atas (ARA) dengan menguat 24,41% ke posisi 316.
Meski demikian, pada penutupan IHSG sesi II hari ini, turunnya IHSG tidak dipengaruhi oleh dinamika politik. Ada faktor fundamental yang turut menentukan, terutama dari sisi kinerja dan aksi korporasi yang dilakukan.
(YNA)