3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Pada emiten dengan kode saham ADRO ini, melalui Saratoga Sandiaga Uno memiliki total 3,67%. Sedangkan kepemilikan tidak langsung melalui PT Adaro Strategy Capital (ASC) sebesar 25% dan melalui PT Adaro Strategy Lestari (ASL) sebesar 29,79%.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana membeli kembali saham senilai hingga Rp4 triliun. Sedangkan jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal yang disetor dengan ketentuan jumlah saham beredar minimal 7,5%.
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi perusahaan ini akan berlangsung secara bertahap selama tiga bulan yang berlangsung mulai dari 15 Februari hingga 15 Mei 2023.
4. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA)
Sandiaga memegang saham emiten konstruksi ini melalui PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sebanyak 173.913.000 atau sekitar 6,97% dari total saham NRCA. Namun, Saratoga bukanlah pemegang saham utama NRCA.
PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) membukukan laba bersih per Q3 2022 sebesar Rp66,494 miliar, naik 311,16% year-on-year menjadi Rp16.172 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar adalah Rp28 per saham, sedangkan pada akhir September 2021 berada di Rp7.
Dalam laporan keuangan unaudited emiten jasa konstruksi Q3 2022 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (22/11/2022), dilaporkan bahwa kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan sebesar 72,7% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp1.769 miliar, khusus jasa konstruksi memberikan kontribusi 99,9%.
Meskipun beban pokok pendapatan meningkat 72,9% menjadi Rp1.572 miliar. Namun, laba kotor tetap meningkat 71,9% menjadi Rp196,36 miliar. (SNP)