sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dinilai Paling Cuan, Apa Saja 4 Saham yang Jadi Pegangan Sandiaga Uno?

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
15/02/2023 16:37 WIB
Saham Sandiaga Uno sang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang terkenal sangat fleksibel, nyatanya sangat menarik untuk dibahas
Dinilai Paling Cuan, Apa Saja 4 Saham yang Jadi Pegangan Sandiaga Uno? (Foto: Saham Sandiaga Uno)
Dinilai Paling Cuan, Apa Saja 4 Saham yang Jadi Pegangan Sandiaga Uno? (Foto: Saham Sandiaga Uno)

IDXChannel Saham Sandiaga Uno sang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang terkenal sangat fleksibel, nyatanya sangat menarik untuk dibahas. Menparekraf Sndiaga Uno dikabarkan memilik total kekayaan yang sangat fantastis. 

Ini terbukti langsung dari beberapa perusahaan yang dia miliki saat ini. Sebagai pengusaha sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kekayaan Sandiaga bisa mencapai Rp8,4 triliun pada akhir 2021. Pada 2021, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu kekayaannya meningkat sekitar Rp2 triliun menjadi Rp3 triliun, dan total menjadi Rp8,4 triliun sejalan dengan kenaikan nilai saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). 

Saham Sandiaga Uno

Kinerja harga saham sejumlah emiten yang tercatat dimiliki pengusaha sekaligus politikus Sandiaga Uno, menunjukkan performa yang bervariasi sepanjang tahun 2021 – 2022. Mengutip data Indopremier Sekuritas, berikut ini kinerja harga saham sejumlah emiten yang ada kepemilikan saham Sandiaga Uno:

1. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
Perusahaan ini merupakan salah satu sumber kekayaan Sandiaga Uno yang paling dikenal masyarakat luas. Sandiaga menguasai sekitar 27,7 persen saham di perusahaan mapan itu. Sementara itu, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melihat peningkatan investasi sejalan dengan pemulihan ekonomi.

SRTG saat ini memegang saham di beberapa perusahaan di sektor energi, teknologi, konstruksi, perkebunan, pertanian dan telekomunikasi. SRTG memiliki PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).  

Selain itu, SRTG memiliki hak minoritas di PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM), Deltomed, MGM Bosco Logistik, Rumah Sakit Primaya dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA).

Sementara itu, pemerintah Indonesia melanjutkan upaya transisi energi untuk mencapai target pengurangan GRK sebesar 31,89 persen melalui uap sendiri dengan kerjasama internasional sebesar 43,2 persen pada tahun 2030.  

2. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
Menparekraf Sandiaga Uno diketahui secara tidak langsung memiliki saham TBIG melalui PT Wahana Anugerah Sejahtera dengan rasio 34,23% atau 7.755.471.093 saham.

Informasi terbaru terkait emiten yang satu ini, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membeli kembali 368.740.400 saham antara 25 Juli 2022 hingga 12 Januari 2023. Perseroan juga akan mengalihkan jumlah pembelian kembali sebanyak 368,74 juta saham. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Tower Bersama Infrastructure dengan kode saham TBIG akan melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya 368.740.400 atau 368,74 juta saham kepada penerima saham, bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd.  
Sementara itu, masa pelaksanaan penjualan saham buyback dimulai pada 28 Februari 2023 hingga 30 Juni 2023. Diketahui, calon pemegang saham adalah perusahaan investasi dan pemegang saham utama perseroan. 

3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Pada emiten dengan kode saham ADRO ini, melalui Saratoga Sandiaga Uno memiliki total 3,67%. Sedangkan kepemilikan tidak langsung melalui PT Adaro Strategy Capital (ASC) sebesar 25% dan melalui PT Adaro Strategy Lestari (ASL) sebesar 29,79%.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana membeli kembali saham senilai hingga Rp4 triliun. Sedangkan jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal yang disetor dengan ketentuan jumlah saham beredar minimal 7,5%. 

Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi perusahaan ini akan berlangsung secara bertahap selama tiga bulan yang berlangsung mulai dari 15 Februari hingga 15 Mei 2023. 

4. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA)
Sandiaga memegang saham emiten konstruksi ini melalui PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sebanyak 173.913.000 atau sekitar 6,97% dari total saham NRCA. Namun, Saratoga bukanlah pemegang saham utama NRCA. 

PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) membukukan laba bersih per Q3 2022 sebesar Rp66,494 miliar, naik 311,16% year-on-year menjadi Rp16.172 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar adalah Rp28 per saham, sedangkan pada akhir September 2021 berada di Rp7. 

Dalam laporan keuangan unaudited emiten jasa konstruksi Q3 2022 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (22/11/2022), dilaporkan bahwa kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan sebesar 72,7% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp1.769 miliar, khusus jasa konstruksi memberikan kontribusi 99,9%.

Meskipun beban pokok pendapatan meningkat 72,9% menjadi Rp1.572 miliar. Namun, laba kotor tetap meningkat 71,9% menjadi Rp196,36 miliar. (SNP) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement