“Pertumbuhan penyaluran kredit ini diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, di mana rasio Loan At Risk (LAR) yang sebesar 5,76 persen, melandai dibanding periode sama tahun lalu yang masih 6,96 persen," tutur Busrul.
Pada saat yang sama, Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross BJTM juga turun menjadi 3,72 persen, dari semula 4,4 persen untuk perbandingan periode yang sama. Dengan rasio NPL dan LAR yang bisa terus diturunkan, mengindikasikan bahwa kualitas kinerja kredit BJTM semakin sehat.
“Pergerakan ini linier dengan kondisi perekonomian Nasional yang juga semakin membaik dengan adanya recovery di beberapa sektor ekonomi,” ungkap Busrul.
Dengan moncernya kinerja kredit tersebut, lanjut Busrul, pihaknya berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,2 Triliun, atau tumbuh tipis sebesar 1,51 persen dibanding laba pada semester I-2021 lalu.
Di lain pihak, komposisi rasio keuangan BJTM, seperti Return On Asset (ROA) tercatat sebesar 2,02 persen, Return on Equity (ROE) sebesar 15,85 persen dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,17 persen. (TSA)