Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan tercatat naik menjadi USD268,32 juta atau setara Rp4,02 triliun. Beban usaha perseroan juga naik menjadi USD15,95 juta atau setara Rp239,04 miliar.
Total nilai aset ENRG hingga Desember 2022 naik 12,24% dari posisi akhir 2021 yang sebesar USD1,06 miliar, menjadi USD1,19 miliar atau setara Rp17,89 triliun.
Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD679,40 juta atau Rp10,18 triliun, serta ekuitas sebesar USD514,92 atau Rp7,71 triliun.
Direktur Utama ENRG, Syailendra S. Bakrie mengungkapkan bahwa, perseroan saat ini berfokus untuk mengoptimalisasikan kinerja di 11 wilayah kerja dalam portofolio ENRG, termasuk di antaranya terus menjaga reserves replacement ratio yang sehat.