IDXChannel - Dolar AS menguat pada Senin (10/4/2023) setelah laporan ketenagakerjaan yang solid pada Jumat pekan lalu mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed), Mei mendatang. Sementara itu, yen melemah karena Gubernur Bank of Japan yang baru, Kazuo Ueda, mengisyaratkan tidak terburu-buru untuk menarik kembali stimulus besar-besaran.
Pengusaha AS mempekerjakan dengan tingkat kecepatan yang kuat pada Maret, menambahkan 236.000 pekerjaan mendorong pengangguran turun menjadi 3,5%.
Ketahanan pasar tenaga kerja dikhawatirkan membuat The Fed di jalurnya untuk menaikkan suku bunga lagi bulan depan.
"Dalam pandangan saya, sentimen pasar akan berayun kembali mendukung kenaikan suku bunga Fed awal bulan depan," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York dilansir Reuters.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang lainnya terakhir naik 0,53% di 102,55 setelah mencapai 102,81. Level tersebut tertinggi sejak 3 April.
Euro turun 0,36% menjadi USD1,0859 setelah turun ke USD1,08315, terendah sejak 3 April.
Rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan menjadi perhatian pasar pada pekan ini, diharapkan inflasi utama pada Maret naik 0,3%, sementara inflasi inti meningkat 0,4%.
Pelaku pasar juga mengamati dengan seksama data pinjaman bank setelah keruntuhan Silicon Valley Bank pada pertengahan Maret yang memicu kekhawatiran, mend
orong pemerintah dan Fed melakukan intervensi untuk menopang likuiditas di sektor tersebut. (NIA)