Sementara itu, Euro turun 0,25% menjadi USD1,0812, melayang mendekati level terendah dalam satu minggu. Adapun yen Jepang melemah 0,04% menjadi 132,86 per dolar.
Mata uang Inggris poundsterling berada di level USD1,2305, turun 0,22% di awal perdagangan pekan ini, Senin (3/4) setelah sempat menyentuh level terendah dalam satu minggu di level USD1,22825. Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko kenaikan dolar juga turun 0,21% menjadi USD0,667 per dolar AS.
Dampaknya, imbal hasil (yield) Treasury AS dua tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, naik 2,7 basis poin menjadi 4,089%. Sementara Treasury 10-tahun naik 2,1 basis poin menjadi 3,511%.
Kartel minyak OPEC yang memutuskan untuk memangkas produksi lebih lanjut, yang menyebabkan pasar berekspektasi The Federal Reserve (The Fed) mungkin perlu menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya.
Pasar sekarang memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed sebesar seperempat poin di bulan Mei menjadi 61%, dari sebelumnya hanya sekitar 48% pada Jumat lalu (3/4). Namun, pada akhir tahun, pemotongan suku bunga diperkirakan bakal mencapai 40 basis poin.