IDXChannel – Di tengah memerahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dua saham batu bara, emiten PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), melesat pada Senin (25/7/2022). Penguatan keduanya terjadi diikuti oleh kenaikan volume perdagangan yang signifikan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham TOBA melonjak 16,00% ke Rp870/saham dengan nilai Rp16,93 miliar. Volume perdagangan TOBA sebesar 20,49 juta saham, lebih tinggi (breakout) dari rerata selama 20 hari terakhir, yakni 2,39 juta.
Dengan ini, selama sepekan saham TOBA terkerek 24,29%, sedangkan dalam sebulan naik 3,57%. Sementara, sejak awal tahun (ytd), saham TOBA masih anjlok 20,91%.
Kabar korporasi paling gres, TOBA memutuskan untuk tidak membagikan dividen atas laba tahun buku 2021. Keputusan ini telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang digelar 8 Juni lalu.
"Menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2021 untuk investasi kembali di bidang energi baru terbarukan dan juga untuk Electric Vehicle (EV)," kata manajemen TOBA dalam paparan publik di Energy Building, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).
Sementara, saham emiten grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melompat 8,14% ke Rp93/saham dengan nilai transaksi jumbo Rp418,9 miliar, terbesar di bursa hari ini.
Seperti TOBA, volume saham BUMI hari ini mengalami breakout alias lebih tinggi dari rerata 20 hari (1,95 miliar) sebesar 4,6 miliar saham.
Saham BUMI memang sedang dalam tren menaik (uptrend) setidaknya sejak awal Juli lalu.
Dengan kenaikan hari ini, secara teknikal, harga saham BUMI sudah menembus level resistance yang kuat sepanjang tahun ini di angka Rp89/saham.
Sumber: Investing.com (25 Juli 2022)
Dalam sepekan, saham BUMI melonjak 20,78%, dalam sebulan melejit 38,81%. Secara ytd, saham ini melambung 38,81%.
Seiring dengan tren kenaikan saham BUMI, investor asing tergolong rajin mengakumulasi saham ini dengan nilai Rp184,99 miliar di pasar reguler dalam sebulan terakhir.
Hanya saja, dalam sepekan, asing mulai melego saham BUMI mencapai Rp40,81 miliar di pasar reguler.
Kabar teranyar, BUMI mengumumkan telah memproses pembayaran utang kedelapan belas sebesar USD118,3 juta melalui agen fasilitas pada Selasa 12 Juli 2022.
Pembayaran ini mewakili pinjaman pokok sebesar USD115,3 juta dan bunga sebesar USD3,0 juta untuk Tranche A. Ini termasuk USD20 juta yang diterima dari Arutmin.
Dengan dilakukannya pembayaran triwulanan ke-delapan belas, perseroan saat ini telah membayar keseluruhan sebesar USD731,3 juta secara tunai (cash), terdiri atas pokok Tranche A sebesar USD557,1 juta dan bunga sebesar USD174,2 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).
"Seluruh pembayaran Tranche A diharapkan akan diselesaikan pada Oktober 2022 bersamaan dengan dimulainya pembayaran Tranche B,"tulis Direktur & Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava melalui keterangan resminya yang dikutip oleh MPI, Rabu (13/7/2022).
Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,41% ke 6.858,41 hari ini, dengan nilai transaksi Rp9,35 triliun dan volume perdagangan 23,27 miliar.
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.