Pemegang saham merespons negatif kabar raksasa rokok tersebut yang memutuskan untuk tidak membagikan dividen tunai tahun buku 2023.
Dalam sepekan, saham GGRM terdepresiasi 5,25 persen. Secara YtD, saham ini jatuh 15,62 persen, melanjutkan downtrend jangka panjangnya.
Dalam tiga tahun, tingkat pengembalian investasi alias return GGRM minus 54,93 persen.
Bahkan, dalam lima tahun belakangan, kinerja GGRM benar-benar buruk, turun tajam 79,82 persen, di tengah tingginya kenaikan cukai tembakau yang menekan laba perusahaan.
Tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya, laba GGRM pada 2023 seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja.