"Menyetujui penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2023 seluruhnya dimasukkan dalam akun saldo laba dan akan digunakan untuk menambah modal kerja, sehingga perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham," kata manajemen dalam ringkasan risalah RUPS Perseroan di keterbukaan informasi BEI, Selasa (2/7).
Padahal, GGRM pernah membagikan dividen Rp1.200 per saham pada 2023, sebesar Rp2.250 per saham setahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2023, GGRM membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,32 triliun pada 2023 atau melonjak dibanding realisasi periode sebelumnya sebesar Rp2,78 triliun.
Dari sisi pendapatan, turun menjadi Rp118,95 triliun pada tahun lalu dari sebelumnya Rp124,68 triliun. Namun biaya pokok pendapatan turun dari Rp113,59 triliun menjadi Rp104,36 triliun.
Pendapatan lainnya tercatat naik dari Rp151,74 miliar di 2022 menjadi Rp177,09 miliar pada 2023. Dan perseroan mencetak laba kurs bersih sebesar Rp5,69 miliar pada tahun lalu dari sebelumnya yang rugi Rp9,17 miliar.