Sebanyak 17 UKM tersebut meliputi PT Papaja Maju Mandiri, PT 3S International, PT Kawani Tekno Nusantara, PT Bimuda Karya Teknik, PT Sari Teknindo Perkasa, CV Desra Teknik, PT Aneka Mitra Indoguna, PT Ganding Toolsindo dan PT Cahaya Abadi Technic.
Selain itu juga CV Rejeki Abadi Machinery, PT Putra Bungsu Makmur, PT Baja Kurnia, PT Kito Multi Industri, PT Utama Karya Techindo, PT Harapan Jaya Globalindo, PT Granada Andalusia Perkasa, serta PT Mustajaya.
"Melalui program substitusi suku cadang impor dengan beralih pada produk berbasis UKM, SIG menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan yang saling menguntungkan. Kami dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dengan mendapatkan produk suku cadang yang andal secara teknis maupun ekonomis," ujar VIta.
Di sisi lain, Vuta memastikan bahwa para pegiat UKM terkait juga mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari rantai pasok Perseroan, sehingga hal dapat meningkatkan daya saing mereka dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan.
(taufan sukma)