Selama empat tahun berdiri, total transaksi yang tercatat di RB Rembang mencapai sebesar Rp4,62 miliar, menjadi bukti nyata komitmen RB Rembang dalam menciptakan peluang ekonomi baru, sekaligus mendukung pengusaha lokal.
"Dengan demikian, kami berharap usaha ini dapat terus berkembang, sehingga mampu menghasilkan dampak positif bagi perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja," ujar Vita.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah mengatakan bahwa tantangan paling besar dalam membina UMKM adalah proses standardisasi.
"Di sinilah peran kolaborasi dengan industri yang matang dibutuhkan. Rumah BUMN memiliki peran untuk mengidentifikasi dan membantu mengembangkan produk -produk lokal terbaik yang memiliki potensi pasar yang luas," ujar Erick.
Salah satu UMKM binaan RB Rembang yang berhasil mengembangkan usahanya bersama RB Rembang, yaitu Mina Food Rembang, dengan mengolah hasil laut ikan barakuda menjadi frozen food.