Upaya antisipasi terhadap berbagai tekanan tersebut, menurut Roy, penting dilakukan agar realisasi kinerja emiten di 2023 dapat tetap dijaga dalam trek yang positif. Langkah antisipasi tersebut, diantaranya, dapat dilakukan dengan mengedepankan penguatan internal perusahaan, baik dari segi permodalan hingga sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki.
"Secara bisnis harus dilihat kira-kira resesi ini bakal mengganggu sektor apa saja. (Sektor) Ini harus dihindari, atau paling nggak dihitung ulang peluang tekanan yang ada. Terus kondisi pasarnya juga seperti apa, daya belinya bagaimana, trennya seperti apa. Dan terakhir, SDM juga harus diperkuat," ungkap Roy.
Dengan berbagai antisipasi tersebut, lanjut Roy, diharapkan pelaku industri tidak panik dan dapat segera menerapkan kebijakan sesuai kebutuhan ketika suatu saat kondisi pasar tiba-tiba memburuk dan tidak sesuai harapan.
"Sehingga ketika sesuaatu yang terburuk nantinya benar-benar terjadi, kita tidak panik dan sudah terantisipasi dengan baik. Dengan begitu, kalau pun (resesi) benar-benar terjadi, dampaknya bisa segera kita atasi," tegas Roy. (TSA)