“Pihak atau calon vendor yang akan membantu perseroan dalam penambahan fasilitas kelistrikan dan pendinginan saat ini sedang dilakukan proses penjajakan oleh perseroan adalah Data Center Integrasi,” demikian dikutip dari prospektus, Rabu (6/3/2024).
Sementara itu, sebesar 35,83% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum. Dengan rincian, sekitar 50,24% akan digunakan sebagai modal kerja untuk perawatan peralatan MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing), dan 49,76% lainnya akan digunakan sebagai modal kerja untuk perawatan gedung.
“Lokasi yang akan memperoleh perawatan peralatan MEP dan perawatan gedung adalah untuk seluruh lokasi gedung perseroan, baik kantor pusat dan Data center AREA31 Cimanggis, Data center AREA31 Gedung Cyber 1 dan Data center AREA31 Gedung TIFA I dan II,” lanjut prospektus.
Adapun, perseroan tengah memasuki masa penawaran awal (bookbuilding) hingga 13 Maret 2024 mendatang
Masa penawaran umum atau offering akan berlangsung pada 25-27 Maret 2024 dan perseroan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 April 2024. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(FRI)