sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Duo Adaro Cetak Laba Tinggi, Saham ADRO atau ADMR yang Lebih ‘Cuan’?

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
30/08/2022 13:58 WIB
Duo emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir, ADRO dan anak usahanya ADMR menorehkan kinerja keuangan ciamik pada semester I 2022.
Duo Adaro Cetak Laba Tinggi, Saham ADRO atau ADMR yang Lebih ‘Cuan’? (Foto: MNC Media)
Duo Adaro Cetak Laba Tinggi, Saham ADRO atau ADMR yang Lebih ‘Cuan’? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Duo emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan anak usahanya PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), menorehkan kinerja keuangan ciamik pada semester I 2022, berkah dari booming batu bara. Lantas, bagaimana dengan prospek sahamnya?

Laba bersih ADRO melesat 613,48% secara tahunan (yoy) menjadi USD1,21 miliar atau setara dengan Rp18,05 triliun (asumsi kurs 14.890/USD) pada semester I 2022.

Menurut laporan keuangan perusahaan di website Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih tersebut lebih tinggi dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD169,96 juta.

Kenaikan laba yang cemerlang tersebut tidak lepas dari pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 126,61% yoy menjadi USD3,54 miliar (Rp52,73 triliun) selama enam bulan pertama 2022. Ini merupakan, mengutip manajemen, pendapatan tertinggi dalam sejarah ADRO.

Dalam rilis pers perusahaan, Selasa (30/8), manajemen menjelaskan, kenaikan laba ADRO pada semester I 2022 “berkat harga [batu bara] yang sangat tinggi dalam sejarah akibat peristiwa-peristiwa geopolitis dan efisiensi operasional yang dilakukan secara berkesinambungan”.

Sementara, ADMR melaporkan pendapatan usaha senilai USD435,66 juta sepanjang semester I-2022. Jumlah itu meningkat 165,4% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar USD164,15 juta.

Pendapatan usaha tersebut dihasilkan dari harga jual rata-rata (ASP) yang lebih tinggi dari lingkungan harga yang lebih kuat di semester I-2022 dan volume penjualan yang lebih tinggi. ASP naik 143% dibandingkan ASP di periode yang sama sebelumnya.

Dengan demikian, laba sebelum pajak meningkat enam kali lipat secara y-o-y menjadi USD264 juta di semester I-2022 dari USD44 juta di semester I-2021.

Harga batu bara memang menyundul langit.

Per 29 Agustus, harga batu bara mencapai USD 422,75/ton atau sudah naik 146,72% yoy di tengah kecamuk perang di Ukraina.

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan dalam publikasi terkait kinerja ADRO semester I, Selasa (30/8), menjelaskan, Sucor memperkirakan harga batubara akan tetap tinggi.

“[Hal tersebut] didorong oleh larangan batu bara Rusia dan gelombang panas China, yang akan diikuti oleh peningkatan permintaan selama musim dingin,” jelas Andreas, dikutip IDXChannel, Selasa (30/8).

Kemudian, soal ADRO, Andreas menjelaskan, Sucor memperkirakan akan meningkatkan estimasi proyeksi untuk tahun buku 2022 karena ekspektasi harga batu bara yang lebih tinggi di paruh kedua 2022 dan harga minyak mentah yang lebih rendah.

“Terlepas dari tekanan dari royalti baru, kami berharap dapat meningkatkan estimasi pendapatan 23F [proyeksi 2023] kami karena prospek batu bara yang lebih baik,” kata Andreas.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement