Lebih lanjut, Michael menyoroti pola teknikal pada saham CBDK dan PANI yang mengindikasikan potensi kenaikan lanjutan.
CBDK membentuk pola reversal bottoming dengan inverted head and shoulders, dengan target kenaikan ke level Rp10.000. Support terdekat berada di garis neckline Rp7.200.
Sementara PANI, ujarnya, menyusul pergerakan CBDK dengan pola yang sama, meski belum terkonfirmasi. Neckline berada di Rp12.000, dengan potensi target ke Rp16.000.
Laba Menyusut
Mengutip investor release perusahaan, PANI mencatat pendapatan sebesar Rp612 miliar pada kuartal I-2025, turun 4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh keterlambatan serah terima unit kepada konsumen akibat libur panjang Ramadan dan Idulfitri yang berlangsung hingga awal April.
Seiring dengan itu, laba bruto PANI melemah 7 persen secara tahunan, karena penjualan lebih banyak berasal dari segmen residensial yang memiliki margin lebih rendah.