DUTI mencatatkan pendapatan usaha mencapai Rp4,42 triliun, tumbuh 14,5 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp3,86 triliun. Sedangkan laba kotor meningkat 12,7 persen menjadi Rp2,61 triliun meski Gross Profit Margin (GPM) turun tipis dari 59,95 persen menjadi 59,02 persen.
Sementara itu, laba usaha naik 13,96 persen menjadi Rp1,36 triliun, dengan Operating Profit Margin (OPM) tetap stabil di 30,73 persen.
DUTI yang merupakan bagian dari Sinar Mas Land ini memiliki portofolio produk yang luas, mulai dari kota mandiri, residensial, komersial, perkantoran, dan arena rekreasi di Indonesia. DUTI juga mengembangkan area komersial dengan brand ITC.
Selain itu, DUTI juga memiliki cadangan lahan strategis di Jabodetabek, Semarang dan Surabaya. DUTI telah mengembangkan banyak proyek, termasuk Klaska Residence di Surabaya, Apartemen Aerium dan Apartemen Southgate di Jakarta, Grand Wisata di Bekasi, Kota Wisata dan Legenda Wisata di Cibubur, serta Taman Banjar Wijaya di Tangerang.
“Menghadapi dinamika di tahun 2025, kami terus mendalami pasar yang kami layani serta pasar-pasar baru yang potensial. Kami juga akan melakukan berbagai inisiatif yang akan meningkatkan nilai tambah produk dan jasa kami, baik secara organik maupun sinergi dengan pihak-pihak lain," kata Teky.
(Rahmat Fiansyah)