Meskipun menghadapi tantangan operasional serta penurunan kontribusi pendapatan dari segmen pengolahan nikel, kata Albert, MDKA tetap mampu mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 33 persen. Hal ini didukung oleh harga emas yang lebih tinggi serta perbaikan margin di sebagian besar operasi sebagai hasil dari disiplin pengendalian biaya.
Selain itu, MDKA juga mencatat kemajuan signifikan pada proyek strategis Tambang Emas Pani yang dikembangkan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), ditandai dengan dimulainya kegiatan penumpukan bijih (ore stacking). Dengan capaian tersebut, EMAS tetap menargetkan dimulainya produksi emas pada kuartal I-2026 sesuai rencana.
Lebih lanjut, EMAS mengonfirmasi laju penumpukan bijih pada fasilitas heap leach serta kapasitas pabrik pengolahan emas dapat ditingkatkan hingga melampaui panduan sebelumnya sebesar 7 juta ton, sehingga memungkinkan peningkatan produksi emas tahunan.
Perseroan juga menargetkan percepatan pengembangan proyek Carbon-in-Leach (CIL) Pani, dengan pekerjaan konstruksi awal yang direncanakan dimulai pada kuartal I-2026.