"Kontribusi ekspor diperkirakan meningkat menjadi lebih dari 2 persen di 2025, naik dari 0,4 persen pada paruh pertama 2025, seiring pergeseran rantai pasok global akibat tensi dagang AS-China dan penurunan tarif impor di beberapa negara terhadap produk asal Indonesia," tulis riset tersebut.
Meski demikian, risiko utama yang perlu dicermati antara lain persaingan industri yang semakin ketat serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
(DESI ANGRIANI)