Presiden Fed wilayah Dallas, Lorie Logan, sebelumnya mengatakan adanya pelonggaran kondisi keuangan dapat memungkinkan terjadi kenaikan suku bunga lanjutan. Namun Logan mencatat ada “banyak kemajuan" menuju perekonomian yang lebih berkelanjutan, demikian dilansir I Minggu (28/1/2024).
Tiffany Wade, seorang manajer portofolio senior di Columbia Threadneedle Investments, menilai penurunan suku bunga mungkin tidak seagresif yang diharapkan.
Kendati secara luas konsensus memproyeksikan The Fed akan mempertahankan suku bunga, investor masih meraba sinyal apakah bank sentral telah mencapai kemajuan dalam upaya mengatasi angka inflasi.
“Komentar The Fed minggu depan dapat menciptakan beberapa risiko ekspektasi penurunan suku bunga perdana mereka, yang kemungkinan akan ditunda lebih lama lagi,” tutup Wade.
Namun demikian, satu hal yang dicatat oleh pasar adalah adanya perubahan cara pandang pejabat The Fed terhadap inflasi. Ekonom Wilmington Trust Investment Advisors, Luke Tilley, melihat para pejabat Fed mulai beranjak dari sentimen hawkish, menuju rangkaian upaya penurunan suku bunga yang berpeluang mendukung katalis dovish di pasar.
“Saya menganggapnya sebagai sebuah perubahan besar,” pungkas Luke.
(FRI)