“Dalam kondisi tersebut tim Elnusa memberikan Total Solution dengan melakukan riset dan akhirnya mendapatkan formulasi Slurry Merah Putih yang bisa mengatasi masalah shallow gas zone ini,” kata Bachtiar dalam keterangan resmi, dikutip Senin (2/9/2024).
Inovasi pertama dari Slurry Merah Putih Elnusa telah diterapkan pada 8 sumur di lapangan Tunu, Blok Mahakam. Sukses dengan inovasi pertama, ELSA kemudian mengembangkan ramuan Slurry Merah Putih 2.0 yang saat ini juga telah dimanfaatkan pada 8 sumur di WK Mahakam, dan masih akan terus bertambah.
Semen Slurry Merah Putih, kata Bachtiar, sudah memberikan nilai tambah yang luar biasa bagi PHM. Pertama, dari sisi keamanan bisa terjaga dari efek shallow gas zone yang bisa berbahaya. Kedua, dari sisi biaya, juga bisa mengurangi biaya cementing yang lebih murah dari produk lain di pasaran.
“Ketiga, ini adalah karya anak bangsa, original produk Elnusa dengan memanfaatkan material-material yang mayoritas produk lokal juga,” ujar Bachtiar.
Lebih lanjut, perseroan yang saat ini memiliki sekitar 6-7 cementing unit juga tengah melakukan proses pembelian dua cementing unit tambahan. Selanjutnya, akan ada lagi sekitar 14 cementing unit lagi. Dengan begitu, unit bisnis cementing Elnusa bisa berkembang hingga 2-3 kali lipat pada 2025.
(DESI ANGRIANI)