sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspektasi Inflasi AS Melandai Dukung IHSG dan Rupiah Menguat, Waspada Profit Taking

Market news editor Wahyudi Aulia Siregar
11/07/2024 10:52 WIB
Adanya angin segar pemangkasan bunga acuan tahun ini dibarengi ekspektasi inflasi AS melandai yang mendukung IHSG dan Rupiah.
Ekspektasi Inflasi AS Melandai Dukung IHSG dan Rupiah Menguat, Waspada Profit Taking. (Foto: MNC Media)
Ekspektasi Inflasi AS Melandai Dukung IHSG dan Rupiah Menguat, Waspada Profit Taking. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Asia pada menguat setelah pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, yang membuka peluang pemangkasan suku bunga. Hal itu pun berdampak positif pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSD) dan nilai tukar Rupiah.

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, menyebut pidato Powell masih diterjemahkan sebagai angin segar kemungkinan pemangkasan bunga acuan tahun ini. Hal itu mendorong ekspektasi inflasi AS melandai.

"Inflasi inti pada bulan Juni diproyeksikan akan masih sama di level 3.4 persen (YoY), dan inflasi secara keseluruhan diproyeksikan turun menjadi 3.1 persen (YoY). Pasar akan melihat data tersebut sebagai acuan pengambilan keputusan selanjutnya," kata Gunawan, Kamis (11/7/2024). 

Pada sesi perdagangan pagi ini, IHSG mengalami penguatan di kisaran level 7.310. Penguatan IHSG ini ditopang oleh membaiknya kinerja bursa di Asia. 

"Saya menilai sedikit saja realisasi inflasi AS lebih tinggi dari proyeksi. Maka pasar saham di kawasan Asia termasuk IHSG berpeluang untuk melemah karena profit taking," kata dia. 

Di sisi lain, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan pagi ini menguat di level 16.200 per USD. Pasar masih diselimuti kabar baik dari testimoni The Fed.

Walaupun belum secara spesifik kapan The Fed akan mulai memangkas besaran bunga acuannya. "Namun, inflasi yang terus bergerak turun menjadi indikasi kuat akan kemungkinan pemangkasan bunga," tuturnya.  

Sementara itu, harga emas juga menguat ke level USD 2.374 per ons troy. Gunawan menyebut menguatnya harga emas seiring dengan membaiknya ekspektasi pemangkasan bunga acuan serta memanasnya tensi geopolitik global.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement